![]() |
| Maritime Theology - Cover (Foto Istimewa) |
Prof. Dr. Capt. Eddy Sumartono Luncurkan Buku ke-12: “Maritime Theology”, Menyatukan Laut dan Iman dalam Satu Samudera Pemikiran
Jakarta, 2025 — Dunia akademik dan maritim Indonesia kembali berbangga. Seorang tokoh yang dikenal memiliki semangat tanpa batas, Prof. Dr. Capt. Eddy Sumartono, kembali menorehkan prestasi besar dengan meluncurkan karya ilmiah ke-12 berjudul “Maritime Theology: Samudera Iman – Mengkaji Teologi Kristen Alkitabiah dalam Perspektif Ilmu Maritim.”
Buku terbaru ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan panjang Prof. Eddy — seorang kapten kapal niaga internasional sekaligus profesor di berbagai bidang — yang tak henti menginspirasi melalui tulisan-tulisan reflektif dan lintas disiplin.
Dari Lautan ke Lembaran Buku
Bagi Prof. Eddy, laut bukan hanya bentangan air asin yang luas, tetapi juga ruang kontemplasi, tempat ia memahami kebesaran Tuhan dan makna kehidupan. Pengalaman bertahun-tahun menakhodai kapal di samudera dunia memberinya sudut pandang unik tentang hubungan antara iman, manusia, dan alam ciptaan.
“Setiap kali saya berada di tengah laut, saya merasa kecil di hadapan kebesaran Tuhan. Dari sanalah lahir gagasan untuk menulis Maritime Theology, agar setiap insan maritim bisa melihat laut bukan hanya sebagai tempat bekerja, tapi juga sebagai ruang spiritual,” ungkap Prof. Eddy.
Buku ini menyelami makna teologis dari berbagai kisah Alkitab yang berkaitan dengan laut, kapal, badai, dan ombak. Mulai dari kisah bahtera Nuh, Yesus yang meredakan badai, hingga perjalanan Rasul Paulus di laut, semuanya dibahas dengan pendekatan ilmiah dan spiritual yang seimbang.
Buku yang Menyatukan Dua Dunia
Keunikan Maritime Theology terletak pada kemampuannya memadukan teologi Kristen dengan ilmu maritim. Di tangan Prof. Eddy, dua bidang yang tampak jauh ini justru berpadu harmonis, menghadirkan pandangan baru yang segar dan kontekstual.
Ia menjelaskan bahwa laut dalam Alkitab bukan hanya simbol kekacauan, tetapi juga lambang kasih dan kuasa Allah. Di sisi lain, ilmu maritim memberi manusia kemampuan untuk memahami, menghormati, dan menjaga laut sebagai bagian dari ciptaan Tuhan.
“Teologi tidak seharusnya terkungkung di ruang gereja. Ia harus hadir dalam kehidupan nyata, termasuk di dunia pelayaran dan kemaritiman,” tambahnya.
Karya ke-12 yang Sarat Makna
Dengan terbitnya Maritime Theology, Prof. Eddy resmi menambah deretan panjang karyanya menjadi dua belas buku ilmiah dan rohani. Setiap buku yang ia hasilkan memiliki ciri khas: menghubungkan iman, ilmu pengetahuan, dan pengalaman hidup nyata.
Beberapa karyanya sebelumnya telah membahas topik seperti kepemimpinan maritim, kecerdasan emosional dalam bisnis, dan pelayaran berkelanjutan. Namun, Maritime Theology disebut sebagai karya paling personal dan reflektif — buah perenungan mendalam dari perjalanan spiritual seorang pelaut yang kini juga seorang profesor.
Mendapat Apresiasi dari Berbagai Kalangan
Sejak diumumkan, buku ini langsung menuai antusiasme. Para akademisi menilai karya Prof. Eddy sebagai bentuk inovasi pemikiran kontekstual yang belum banyak disentuh di Indonesia.
Sementara kalangan pelaut dan taruna pelayaran mengaku menemukan inspirasi baru tentang bagaimana iman dapat menjadi kompas dalam menghadapi badai kehidupan di laut maupun di darat.
Buku ini juga mendapat sambutan hangat dari komunitas gereja, yang melihatnya sebagai bahan refleksi dan renungan iman yang relevan dengan kehidupan modern.
Pesan Moral dan Ekologis
Selain membahas hubungan iman dan maritim, Prof. Eddy juga menyinggung tanggung jawab manusia terhadap lingkungan laut. Ia menegaskan bahwa menjaga kelestarian laut bukan hanya kewajiban ekologis, melainkan juga panggilan spiritual.
“Ketika kita mencemari laut, kita sedang merusak karya tangan Tuhan. Tugas kita sebagai manusia adalah menjadi penatalayan yang bijak,” ujarnya dalam salah satu sesi peluncuran buku.
Pesan ini sejalan dengan semangat global untuk mendorong maritime sustainability dan menumbuhkan kesadaran etis dalam pengelolaan sumber daya laut.
Tentang Penulis
Prof. Dr. Capt. Eddy Sumartono adalah sosok multidisiplin dengan rekam jejak luar biasa. Ia telah berkarier sebagai kapten kapal internasional, profesor di bidang ekonomi, manajemen, shipping, dan teologi, sekaligus penulis produktif dengan karya-karya yang menembus lintas bidang keilmuan.
Dengan latar belakang akademik yang luas — mulai dari manajemen bisnis, hukum maritim, hingga teologi — Prof. Eddy dikenal sebagai figur yang memadukan ketajaman intelektual dan kedalaman spiritual.
Kini, melalui buku Maritime Theology, ia menghadirkan warisan pemikiran yang akan terus menginspirasi generasi pelaut dan cendekiawan berikutnya.
Menutup dengan Samudera Iman
“Maritime Theology” bukan sekadar buku, melainkan cermin perjalanan hidup seorang pelaut yang menemukan Tuhan di tengah ombak dan angin.
Bagi Prof. Eddy, iman adalah kompas yang menuntun manusia melewati badai kehidupan menuju pelabuhan damai.
Dengan gaya penulisan yang hangat dan reflektif, buku ini menjadi pengingat bahwa di balik luasnya samudera dunia, selalu ada Samudera Iman yang menuntun setiap manusia menuju kebenaran dan harapan.
📖 Data Buku:
Judul: Maritime Theology: Samudera Iman – Mengkaji Teologi Kristen Alkitabiah dalam Perspektif Ilmu Maritim
Penulis: Prof. Dr. Capt. Eddy Sumartono, S.Si.T., SH., LL.M., M.Mar., M.Si., M.M., MBA., D.Th., DBA., Ph.D.
Penerbit: Eureka Media Aksara
ISBN: 978-634-248-390-9
Tahun Terbit: 2025
Jumlah Halaman: ±300
*****
Salam Redaksi,.
