![]() |
| Selamat Hari Guru Nasional - Foto Istimewa |
Selamat Hari Guru Nasional: Guru Adalah Cahaya Peradaban
Oleh: Prof. Dr. Capt. Eddy Sumartono, DBA., Ph.D.
Jakarta —
Menurut Prof. Eddy, guru adalah sosok yang tidak hanya mengajar di ruang kelas, tetapi juga membentuk karakter, sikap, dan pola pikir generasi muda. “Guru adalah pilar peradaban. Dari tangan-tangan merekalah lahir pemimpin, ilmuwan, pelaut, pengusaha, hingga para pencipta perubahan. Tanpa guru, tidak ada kemajuan,” ujar Prof. Eddy dalam pernyataannya.
Sebagai seorang praktisi dan akademisi yang telah berpuluh tahun berkarya di dunia maritim, akademik dan pelatihan profesional, Prof. Eddy melihat bahwa tantangan yang dihadapi para guru semakin besar di era digital. Transformasi teknologi, perubahan budaya belajar, serta tuntutan kompetensi global membuat profesi guru harus terus berkembang. Namun, di tengah dinamika tersebut, dedikasi dan keikhlasan guru tidak pernah luntur. “Teknologi bisa menggantikan banyak hal, tetapi tidak akan pernah bisa menggantikan hati seorang guru,” tegasnya.
Prof. Eddy menekankan bahwa apresiasi terhadap guru tidak boleh hanya terjadi setiap perayaan Hari Guru Nasional, tetapi harus diwujudkan dalam bentuk dukungan nyata. Penguatan kualitas pendidikan, peningkatan kompetensi guru, kesejahteraan, serta pengakuan terhadap kontribusi mereka harus menjadi agenda bersama. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati gurunya. Kita memiliki tanggung jawab kolektif untuk memastikan para guru mendapatkan penghargaan yang layak atas semua pengabdian mereka,” tambahnya.
Dalam pandangannya, guru juga adalah inspirasi. Mereka memotivasi murid untuk percaya pada kemampuan diri, melampaui batas, dan meraih mimpi. Banyak tokoh besar dunia mengakui bahwa titik awal kesuksesan mereka dimulai dari seorang guru yang percaya pada potensi mereka. Begitu pula dengan Prof. Eddy yang mengaku bahwa perjalanan kariernya sebagai pelaut, kapten, akademisi, hingga penulis 14 buku tidak lepas dari peran para guru yang pernah mendidiknya.
“Kita mungkin tidak selalu mengingat semua pelajaran yang diajarkan guru. Tetapi kita selalu mengingat bagaimana mereka membuat kita merasa dihargai, didukung, dan dipercaya. Itulah kekuatan seorang guru,” ungkapnya.
Dalam momentum Hari Guru Nasional ini, Prof. Eddy mengajak masyarakat untuk kembali menghargai jasa para pendidik di sekitar kita—baik guru sekolah, dosen, instruktur pelatihan, maupun mentor kehidupan. Ucapan sederhana seperti “terima kasih guru” bisa menjadi energi luar biasa bagi mereka yang berjuang dengan sepenuh hati.
Ia juga menyerukan kepada generasi muda untuk terus menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai pendidikan. “Ilmu adalah cahaya, dan guru adalah lentera yang menuntun kita. Mari kita rawat cahaya itu dengan semangat belajar dan sikap hormat,” tutupnya.
*****
Salam Redaksi,.
