![]() |
| Suasana Perkuliahan "Maritime Theology" oleh Prof. Dr. Capt. Eddy Sumartono (Foto Istimewa) |
Prof. Dr. Capt. Eddy Sumartono Berikan Kuliah Maritime Theology di BILD Institute Kalimantan Nusantara: Menggugah Iman dan Spirit Kepemimpinan Mahasiswa Maritim
Kalimantan, 8 Desember 2025 — Suasana ruang virtual Zoom pada Senin malam itu terasa berbeda. Lebih dari 170 peserta—mulai dari mahasiswa program Sarjana (S1), Magister (S2), hingga Doktoral (S3)—mengikuti satu sesi kuliah istimewa yang menghadirkan seorang tokoh akademik dan maritim yang telah lama menginspirasi dunia pendidikan Indonesia. Prof. Dr. Capt. Eddy Sumartono, DBA., Ph.D., seorang pakar maritim sekaligus akademisi lintas disiplin, tampil sebagai pengajar utama dalam kuliah Maritime Theology yang diselenggarakan oleh BILD Institute Kalimantan Nusantara.
Dengan latar visual bertuliskan BILD Institute Kalimantan Nusantara dan ratusan peserta yang memenuhi ruang daring, sesi kuliah tersebut menghadirkan suasana yang bukan hanya akademis, tetapi juga emosional dan spiritual. Kuliah ini mengajak mahasiswa untuk memahami hubungan antara iman, kepemimpinan maritim, dan tantangan kehidupan yang sering diibaratkan sebagai “badai.”
Menghubungkan Teologi dengan Samudra Kehidupan
Dalam penyampaian yang tenang namun penuh wibawa, Prof. Eddy membuka kuliah dengan menekankan bahwa dunia pelayaran bukan hanya tentang kapal, laut, dan navigasi. Ia menjelaskan bahwa kehidupan seorang pelaut, nakhoda, maupun pemimpin di bidang maritim memiliki keterkaitan mendalam dengan nilai-nilai spiritual dan karakter yang ditempa oleh pengalaman menghadapi badai, ketidakpastian, serta tanggung jawab moral terhadap awak dan kapal.
“Allah sering memakai laut dan badai sebagai sarana untuk menguji iman manusia,” ujar Prof. Eddy melalui contoh-contoh Alkitabiah yang relevan. Konsep ini menjadi titik awal diskusi mendalam yang menantang mahasiswa untuk melihat pengalaman hidup dari perspektif teologis.
Interaksi Akademis yang Menggugah
Salah satu bagian paling menarik dalam kuliah ini adalah sesi diskusi yang menampilkan empat pertanyaan reflektif, seperti yang terlihat pada layar presentasi. Pertanyaan-pertanyaan tersebut mengajak mahasiswa untuk memahami respons berbagai tokoh Alkitab, seperti Yunus, murid-murid Yesus, dan Paulus, dalam menghadapi badai kehidupan.
Di tengah sesi, Prof. Eddy juga memberikan simulasi kasus: bagaimana seorang nakhoda seharusnya menenangkan awak kapal ketika badai besar datang. Pertanyaan ini bukan hanya teknis, tetapi juga menyentuh aspek emosional dan spiritual yang sering kali menjadi kunci keselamatan dalam dunia pelayaran.
Para mahasiswa tampak antusias. Diskusi berjalan hidup. Beberapa peserta menyampaikan pengalaman pribadi, terutama mereka yang bekerja di kapal komersial, kapal pemerintah, dan industri offshore. Kehadiran mahasiswa lintas jenjang semakin memperkaya dinamika dialog akademik tersebut.
Integrasi Spiritualitas dan Kepemimpinan Maritim
Dalam kuliah berdurasi hampir dua jam itu, Prof. Eddy menggarisbawahi bahwa teologi maritim bukan sekadar kajian religius, melainkan fondasi etika kepemimpinan. Ia mengingatkan bahwa seorang pemimpin di dunia pelayaran memikul tanggung jawab besar terhadap keselamatan awak, keberlanjutan operasi, dan integritas moral.
Ia berkata, “Badai kehidupan bukanlah hukuman, melainkan ruang pembentukan. Mahasiswa maritim harus siap menghadapi tantangan, belajar dari badai, dan tetap berpegang pada nilai spiritual yang kokoh.”
Pernyataan tersebut menggugah banyak peserta, terutama mahasiswa S1 yang baru memasuki dunia akademik kepemimpinan dan mahasiswa S2-S3 yang sedang mendalami penelitian mengenai dunia pelayaran, teologi, dan humaniora maritim.
Meninggalkan Jejak Inspirasi bagi Generasi Maritim
Kuliah Maritime Theology ini menjadi pengingat bahwa pendidikan maritim tidak hanya membentuk kecerdasan teknis, tetapi juga memperkuat karakter, etika, dan iman. Banyak mahasiswa menilai pertemuan ini sebagai salah satu sesi paling bermakna selama mereka menempuh pendidikan di BILD Institute.
Dengan gaya penyampaian yang hangat, intelektual, dan sarat pengalaman nyata dari dunia pelayaran internasional, Prof. Dr. Capt. Eddy Sumartono sekali lagi menunjukkan dedikasinya dalam membentuk generasi pemimpin maritim yang tidak hanya berkompeten, tetapi juga berintegritas dan memiliki kedalaman spiritual.
Kuliah ini bukan hanya menjadi agenda akademik, melainkan sebuah momentum inspiratif yang memberi semangat baru bagi peserta untuk terus berkembang, menghadapi tantangan kehidupan, dan memandang setiap badai sebagai kesempatan untuk bertumbuh.
*****
Salam Redaksi,.
