Iklan

Senin, 22 Desember 2025, Desember 22, 2025 WIB
Last Updated 2025-12-22T09:35:13Z
InternasionalNasionalPendidikan

Selamat Hari Ibu: Penghormatan Prof. Dr. Capt. Eddy Sumartono untuk Perempuan-Perempuan Penjaga Kehidupan

 

Keterangan Foto:
Poster ucapan Selamat Hari Ibu dari Prof. Dr. Capt. Eddy Sumartono yang menampilkan simbol maritim dan pesan penghormatan bagi seluruh perempuan hebat di dunia sebagai penjaga kehidupan dan nilai kemanusiaan.

Jakarta, 2025 - Hari Ibu bukan sekadar perayaan tahunan, melainkan momen perenungan tentang kekuatan yang sering bekerja dalam diam namun menentukan arah kehidupan manusia. Dalam semangat itulah, Prof. Dr. Capt. Eddy Sumartono menyampaikan ucapan Selamat Hari Ibu kepada seluruh perempuan hebat di dunia—para ibu, calon ibu, dan perempuan yang dengan kasihnya menghidupi keluarga, komunitas, dan bangsa.

Melalui pesan yang sarat makna, Prof. Dr. Capt. Eddy menegaskan bahwa perempuan adalah fondasi peradaban. Dari rahim dan pelukan merekalah nilai-nilai kemanusiaan ditanamkan sejak dini: ketulusan, keberanian, ketekunan, dan pengharapan. “Perempuan mengajarkan kita makna keteguhan tanpa perlu suara keras, dan arti pengorbanan tanpa menuntut balasan,” demikian inti pesan yang disampaikan.

Sebagai tokoh maritim dan akademisi, Prof. Dr. Capt. Eddy memandang peran perempuan dengan perspektif luas—melampaui batas domestik hingga ke ruang publik dan profesional. Ia menyoroti bagaimana perempuan hari ini berdiri di garis depan perubahan: memimpin organisasi, menggerakkan pendidikan, menjaga nilai spiritual, sekaligus menjadi jangkar emosi keluarga. Dalam dunia yang bergerak cepat dan penuh tantangan, ketenangan dan kebijaksanaan perempuan menjadi kompas moral yang menuntun banyak keputusan penting.

Ucapan Selamat Hari Ibu ini juga menjadi ajakan untuk menghargai kerja-kerja sunyi yang kerap luput dari sorotan. Prof. Dr. Capt. Eddy mengingatkan bahwa kemajuan tidak hanya diukur dari capaian materi, tetapi dari kualitas manusia yang dibentuk. Di balik anak-anak yang berkarakter, generasi yang berintegritas, dan masyarakat yang beradab, selalu ada tangan perempuan yang sabar dan hati yang setia.

Lebih jauh, ia menekankan pentingnya memberi ruang dan dukungan nyata bagi perempuan untuk bertumbuh. Kesetaraan kesempatan, penghargaan atas kompetensi, serta lingkungan yang aman dan bermartabat adalah prasyarat agar potensi perempuan bersinar optimal. “Menguatkan perempuan berarti menguatkan masa depan,” menjadi pesan kunci yang digaungkan—sebuah komitmen moral yang relevan bagi semua lapisan masyarakat.

Dalam konteks spiritual, Prof. Dr. Capt. Eddy menempatkan perempuan sebagai penjaga nilai kasih dan pengharapan. Ia menyebut bahwa kekuatan perempuan bukan semata pada fisik, melainkan pada daya tahan batin yang membentuk ketangguhan. Saat dunia menghadapi ketidakpastian, perempuan hadir sebagai sumber penghiburan dan pengikat solidaritas—menyulam kembali harapan dari kepingan-kepingan yang tercecer.

Pesan Hari Ibu ini juga ditujukan kepada generasi muda. Prof. Dr. Capt. Eddy mengajak anak-anak dan pemuda untuk menumbuhkan rasa hormat, syukur, dan tanggung jawab. Menghargai perempuan bukan hanya dengan kata-kata, tetapi melalui sikap dan tindakan: mendengar dengan empati, bekerja sama dengan adil, dan menjunjung martabat tanpa syarat.

Tak lupa, ia menyampaikan terima kasih kepada perempuan-perempuan yang bekerja di berbagai sektor—pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, dan maritim—yang dengan dedikasi tinggi menjaga kesinambungan kehidupan. Mereka adalah teladan kepemimpinan yang berakar pada pelayanan, keteladanan yang lahir dari konsistensi, dan keberanian yang tumbuh dari kasih.

Menutup pesannya, Prof. Dr. Capt. Eddy mengajak semua pihak menjadikan Hari Ibu sebagai titik tolak perubahan sikap sepanjang tahun. Bukan perayaan sesaat, melainkan komitmen berkelanjutan untuk menghormati, melindungi, dan memberdayakan perempuan. Sebab, ketika perempuan dihargai sepenuhnya, dunia bergerak ke arah yang lebih manusiawi, adil, dan berpengharapan.

*****

Salam Redaksi,.